INTEGRASI PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN SEKOLAH
Oleh : Sulaeman,M.Pd
Dosen Universitas Nadhlatul Ulama Cirebon
Cita-cita bangsa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan fundamental yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Indonesia. Cita-cita ini mencerminkan komitmen negara untuk membangun masyarakat yang cerdas, berpengetahuan luas, dan berdaya saing, serta memiliki kesadaran yang tinggi terhadap nilai-nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan keadilan.
Mencerdaskan kehidupan bangsa bukan hanya tentang mendidik generasi penerus dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk manusia Indonesia yang memiliki moral dan etika yang baik, serta siap untuk berperan aktif dalam pembangunan negara. Cita-cita ini menjadi landasan utama untuk membangun bangsa yang maju, berdaya saing, dan sejahtera.
Keberhasilan pendidikan merupakan hasil dari proses pembelajaran yang berhasil mencapai tujuan pendidikan, baik secara individual maupun kolektif. Keberhasilan ini bisa diukur dari berbagai aspek, seperti pencapaian akademis, pengembangan karakter, keterampilan sosial, dan kesiapan peserta didik untuk menghadapi tantangan di dunia nyata.
Pendidikan non-formal memiliki peran penting dalam melengkapi pendidikan formal dan informal, serta berkontribusi besar dalam pengembangan individu dan masyarakat secara lebih luas. Pendidikan non-formal lebih fleksibel, praktis, dan sering kali berfokus pada keterampilan dan pengetahuan yang dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan non-formal sebagai bentuk pendidikan di luar sistem pendidikan formal (sekolah, universitas) yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajar individu atau kelompok, seringkali bersifat fleksibel dan praktis. Pendidikan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan, pengetahuan, atau sikap tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari atau dunia kerja, tanpa mengikuti kurikulum dan struktur yang kaku seperti di sekolah formal.
Salah satu Pendidikan Non Formal yaitu Diniyah Takmiliyah sebagai lembaga pendidikan keagamaan non-formal yang berfungsi untuk memberikan pendidikan agama Islam di luar jam sekolah formal. Diniyah Takmiliyah berfokus pada pembentukan moral dan etika siswa melalui ajaran-ajaran agama Islam, terutama dalam memahami, mengamalkan, dan menghidupkan nilai-nilai Islam di kehidupan sehari-hari. Melalui pendidikan ini, moral dan etika para peserta didik dibentuk dengan cara yang komprehensif dan mendalam, sesuai dengan tuntunan agama.
Peran Diniyah Takmiliyah dalam Membentuk Moral dan Etika:
- Penanaman Nilai Keislaman Sejak Dini: Diniyah Takmiliyah memberikan pendidikan agama sejak usia dini, yang menekankan nilai-nilai moral seperti kejujuran, tanggung jawab, kasih sayang, dan sikap saling menghormati. Dengan pendidikan ini, anak-anak dibimbing untuk membedakan mana yang benar dan salah menurut ajaran Islam.
- Pembentukan Akhlak Mulia: Pembelajaran di Diniyah Takmiliyah sering kali berfokus pada akhlak (moralitas). Dalam berbagai kegiatan dan pelajaran, siswa diajarkan pentingnya sikap sabar, rendah hati, jujur, menghormati orang tua, dan menjauhi perilaku buruk seperti bohong, mencuri, atau menghasut.
- Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an dan Hadis: Kurikulum Diniyah Takmiliyah mengacu pada ajaran Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW, yang menjadi sumber utama dalam membentuk etika dan moral Islam. Ajaran-ajaran ini membantu siswa memahami kewajiban berperilaku baik kepada sesama manusia, lingkungan, dan bahkan diri mereka sendiri.
- Pembiasaan Ibadah dan Tanggung Jawab: Salah satu aspek penting dalam pendidikan di Diniyah Takmiliyah adalah pembiasaan dalam menjalankan ibadah wajib dan sunnah, seperti shalat, puasa, dan membaca Al-Qur’an. Dengan konsistensi dalam beribadah, siswa belajar tentang disiplin, tanggung jawab pribadi, serta pentingnya hubungan dengan Tuhan (hablum minallah) dan hubungan antar manusia (hablum minannas).
- Keterlibatan dalam Kegiatan Sosial Keagamaan: Diniyah Takmiliyah sering mengadakan kegiatan keagamaan yang bersifat sosial, seperti gotong royong, sedekah, dan kunjungan ke panti asuhan. Melalui kegiatan ini, siswa belajar untuk peduli kepada orang lain, mengembangkan rasa empati, dan menghargai keberagaman.
- Pendidikan Anti Kekerasan dan Anti Diskriminasi: Di beberapa lembaga Diniyah, siswa diajarkan pentingnya sikap saling menghormati, menjauhi kekerasan, serta menghargai perbedaan. Ajaran-ajaran ini selaras dengan konsep Islam tentang perdamaian dan keadilan.
- Internalisasi Nilai Akhlak Melalui Keteladanan Guru: Para guru di Diniyah Takmiliyah sering kali menjadi model moral yang sangat kuat bagi siswa. Guru yang berakhlak baik, sabar, dan penuh kasih sayang dapat menjadi contoh yang nyata tentang bagaimana seseorang seharusnya bersikap sesuai dengan tuntunan agama. Ini memberikan dampak besar dalam pembentukan moral siswa.
Manfaat Pendidikan Diniyah Takmiliyah dalam Pembentukan Moral dan Etika:
- Moral yang Kuat dan Tertanam Dalam: Pendidikan agama yang mendalam sejak usia dini di Diniyah Takmiliyah membantu membentuk moral yang kuat, yang akan terus berkembang seiring usia dan dapat menjadi pedoman hidup bagi peserta didik.
- Etika dalam Berinteraksi Sosial: Melalui ajaran tentang adab dan akhlak, siswa diharapkan mampu menerapkan etika yang baik dalam kehidupan sosial mereka, termasuk bersikap santun kepada orang tua, menghormati guru, dan bersikap adil dalam lingkungan masyarakat.
- Pemahaman Tentang Tanggung Jawab: Melalui pendidikan di Diniyah Takmiliyah, siswa dibiasakan untuk menjalankan tanggung jawab mereka kepada Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan. Ini mencakup tanggung jawab dalam menjalankan kewajiban agama, serta menjaga hubungan baik dengan orang lain.
- Peningkatan Kesadaran Moral di Lingkungan Sosial: Dengan moral yang baik, siswa Diniyah Takmiliyah tidak hanya berperilaku baik secara individual, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan lingkungan sosial yang damai, adil, dan bermoral.
Tantangan dalam Mewujudkan Pendidikan Moral dan Etika di Diniyah Takmiliyah:
- Keterbatasan Fasilitas dan Sumber Daya: Beberapa lembaga Diniyah mungkin menghadapi tantangan dalam hal fasilitas, materi ajar, dan tenaga pengajar yang memadai.
- Perlunya Penguatan Kolaborasi dengan Sekolah Formal: Diniyah Takmiliyah perlu lebih terintegrasi dengan pendidikan formal agar moral dan etika yang diajarkan dapat diterapkan secara konsisten di semua aspek kehidupan anak.
Melalui Diniyah Takmiliyah, generasi muda diharapkan tumbuh dengan moralitas yang baik, etika yang kuat, dan karakter yang berlandaskan ajaran agama Islam. Ini menjadi bagian penting dari upaya menciptakan masyarakat yang lebih beradab dan harmonis.